Saturday, June 15, 2013

Prioritas (?)

Semakin bertambah usia seseorang semestinya makin mengetahui dan pandai menyusun skala prioritas, baik dalam pekerjaan juga kehidupan sehari-hari. Kegiatan mana yang harus dikerjakan, mana yang harus didahulukan,  mana yang harus ditinggalkan. Seharusnya seperti itu sih ya. Tetapi rasanya semakin lama semakin sulit saja membuat skala prioritas sehari-hari. Apalagi semenjak saya menjalani dua peran, sebagai pekerja sekaligus mahasiswa. Saya melanjutkan pendidikan ekstensi dan memilih kelas Sabtu-Minggu, dengan pertimbangan lebih efektif dibanding kelas malam setelah pulang kerja. Dengan konsekuensi, tidak ada hari libur dalam tujuh hari setiap minggunya. Kecuali tanggal merah, tentu saja.

Saya menikmati sekali proses belajar kembali menjadi pelajar. Bertemu dengan ragam manusia dengan karakter berbeda. Berbagai cara komunikasi yang dilakukan tiap dosen untuk menyampaikan mata kuliah bimbingannya. Menyenangkan awalnya, bertemu dengan teman-teman baru. Kemudian mengerikan, ketika tugas-tugas kuliah yang diberikan menumpuk dan entah akan dikerjakan kapan namun besok harus dikumpulkan.

Saya bukan orang yang terstruktur, mungkin lebih cenderung spontaneous. Tapi saya akui, sesuatu yang terjadwal dan terencana memang lebih baik. Sebelum memutuskan untuk melanjutkan kuliah, kegiatan saya terfokus dengan pekerjaan. Senin-Jumat. From 8 to 5. Sabtu-Minggu waktu untuk istirahat, keluarga, dan teman-teman. Kembali ke Senin, kembali seperti itu dan begitu seterusnya. Secara tidak sadar menjadi terstruktur tiap harinya. Bagun tidur pukul 5, berangkat kantor 06.30, sampai kantor pukul 7. Tak ada banyak perubahan.

Kemudian semua itu berubah ketika saya melanjutkan kuliah. Senin-Jumat kerja, Sabtu-Minggu kuliah. Kemudian kembali lagi ke Senin. Kerja lagi, dan tugas belum dikerjakan. Selasa-Rabu-Kamis-Jumat terus bekerja. Sabtu dan Minggu lanjut kuliah. Senin kembali, kemudian telat masuk kantor dan tugas (masih) belum dikerjakan.

Berubahnya jam tidur, bertambahnya aktifitas, dan berkurangnya waktu istirahat. Semua itu tentunya faktor-faktor yang seharusnya cukup untuk membuat saya menggunakan skala prioritas dalam tiap kegiatan saya. Contohnya seperti, mengerjakan tugas e-learning  dan menyiapkan materi presentasi dibanding mem-posting blog post malam ini.

Sekian dan terima kasih.

2 comments:

  1. nah, aku juga masih belajar soal prioritas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, susah ya. :(

      Anyway.. congrats for the film Mika, Indi. Good job. :D

      Delete

Comment please! :)